Kenapa Praktek Outsourching Ditolak Buruh

Buruh  yang bergabung  di SPMI  Batam melakukan pemanasan  pada tanggal  8 Oktober 2009  menjelang  pembahasan  UMK 2010. Ratusan  pekerja  melakukan  unjuk rasa damai di depan  gedung  Pemko Batam dan DPRD Tingkat I Batam untuk menyuarakan  aspirasi  mengenai  penolakan terhadap perusahaan  yang bergerak di bidang  outsourching.

Lainnya

Bursa Kerja Batam 2009

Apa langkah  mengatasi  pengangguran?  Dinas Tenga Kerja Batam menjawab dengan  menyelenggarakan bursa kerja.  Angka pencaker  yang terdata di Disnakaer pada tahun 2009  tercatan 16000 an  orang.

Lainnya

Peduli Gempa Sumatra Barat di KIB

Komunitas pemuda di KIB melakukan malam kesenian peduli korban gempa Sumatra Barat pada tanggal 10 Oktober 2009 di pelataran parkir Plaza Batamindo.

IMG_2168

IMG_2172

IMG_2174

IMG_2177

IMG_2179

IMG_2180

Penggalangan dana jadi trend di negeri ini, hampir tiap tahun berbagai bencana alam di pelosok di tanah air terjadi. Muai dari gempa bumi, tsunami, agin topan, longsor. Duka belum  terhapus  sejak bencana tsunami Aceh yang mengambil nyawa penduduk sebanyak 100 ribuan orang. Bencana susulan terus menyusul.  Tenggang waktu kejadian dari satu bencana ke bencana berikutnya  semakin dekat. Contoh terbaru adalah bencana gempa Tasikmalaya, lalu Sumatra Barat disusul  Jambi.  Ini memperlihatkan kepada kita bahwa bumi tempat berpijak tidak diam.   Ketika manusia sibuk  melakukan  kerusakan terdap  isi bumi ,  bumi juga  menyeimbangkan dirinya dengan cara  gempa bumi, longsor, gunung eletus. Teori Gaiga mengatakan  bumi menjaga keseimbangannya  melalui gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor.

Ketika  bencana terjadi, ada  kesamaan respon  yang dilakukan oleh  organisasi sosial dan warga masyarakat. Wujudnya adalah  spontanitas  melakukan pengumpulan sumbangan. Semangat menolong  tersebut  terlihat  menonjol. Kerja sosial  dilukan  mulai dari  pengumpulan uang dan barang. Pengiriman relawan dan logostik ke lokasi bencana, pengiriman relawan untung melakukan evakuasi, pembuatan dapur umum, pengerahan  perlengkapan  alat  militer  untuk pengangkut  logistik, pembuatan  tenda, penjernihan air, tim penaganan  kejiwaan dan berbagai tim lainnya  dikerahkan  untuk  membAntu  korban.

Semanagt  itu  juga  terlihat pada  kalangan pekerja  di KIB. Ada  berbagai tim  yang melakukan aksi sosial seperti  KSR  PMI, Pramuka, Karang Taruna Siaga Yudha I Batamindo,  RT dan RW, DNSI, hingga Serikat Pekerja  melakukan  aksi sosial. Mayoritas  paksi sosial dibuat dalam bentuk  pengumpulan sumbangan  berupa uang.

Turkananto pengurus  KSR PMI Batamindo  yang menjadi koordinator  pengumpulan sumbangan   mengatakan bahwa  semangat  peyumbang  cukup tinggi pada hari  pertama dan kedua pengumpulan  sumbangan.  Relawan yang bertugas  mengumulkan sumbangan  berada di Pintu  1 KIB, Plaza Batamindo, Pintu 3 KIB, Pintu 4 KIB, Pintu 6 KIB dan jalan  depan masjid Nurul Iman.

Pada hari  ketiga  dan keempat  lokasi pengumpulan dana  hanya  bertugas  di  pintu 1, 4 dan  Plaza Batamindo.  Motivasi penyumbang  mengalami  penurunan  pada hari keempat  dan kelima. Panitia pelaksana akhirnya sepakat istrahat pada  hari kelima dan keenam. Panitia kembali  turun ke lapangan bersatu pada hari  Sabtu malam  Minggu di Pelataran Plaza Batamindo. Pada  hari terakhir ini panitia  menyelenggarakan malam kesenian  peduli gempa Sumatra Barat

Malam kesenian  dilakukan  untuk menarik minat  warga KIB  peduli terhadap  korban gempa sekaligus  sebagai sarana hiburan  bagi  warga di KIB  yang  berkunjung  dan melintasi Plaza Batamindo. Pada saat acara digelar, pengunjung plaza   duduk lesehan  di jalan aspal  depan Plaza Batamindo sambil menikmati tembang  dari   grup band  yang ada di  KIB.

Malam kesenian  peduli gempa Sumatra Barat disambut  hangat  grup band  di  KIB dan sekitarnya.  Ada sebelas grup band  yang tampil  pada malam itu. Acara  dimulai dari pukul 19.00  berakhir pada pukul 23.00.

Keseblas  grup musik tersebut adalah   Black Box dari PT  Sanyo membawakan lagunya D,masiv, Changcutter, Peter Pan. Biskuit dari PT Siix membawakan lagu dari Opik serta Shiela On seven. Oxigen dari PT  Unisem membawakan lagu dari D’masiv, white Lion, GAN,R.  Grup musik dari SMU  yang ikut  berpartisipasi adalah Shining Grace Band SMA 5 Batam  membawakan lagu dari Viera, Astrid  serta Andra  & Back bone.  Grop  Bumble Bee band dari SMU 3 Batam membawakan lagu dari D’masiv, Changcuter dan Peter Pan, Grup  SMAFOUR dari SMA 4 Batam, T.wox Band dari Politeknik Batam membawakan lagu dari  Ipank, D’massiv dan Saosin. Instink (komunitas seniman batam)  membawakan lagu dari Naff, Shaggy Dog dan Pee Wee Gaskins,  VIP.T.Obenk dari Universitas Internasional Batam  membawakan lagu dari Sabian, Ungu dan Wali. Group musik Cadera  dari  PT Brilliant  membawakan lagu dari Kotak dan garasi dan  grup Musik Little Bonimuth dari PT Philips  membawakan  lagu dari  Supermian is dead, Shaggy dog dan Pee wee Gaskins.  Pada malam kesenian  ini  juga  hadir  grup Tari Langgeng Pertiwi  yang dibawkan oleh dancer  Eko dan Icha.

Meningkatkan Kepedulian Sosial Melalui Jurnalistik

Mungkingkah jurnalistik berperan dan meningkatkan kepedulian sosial. Jawabnya sangat betul. Banyak sudah laporan feature di media cetak , media elektronik yang mengisahkan penderitaan masyarakat lalu dilaporkan oleh wartawan di media massa. Setelah dimuat di media massa, pembaca memberi respon dengan mengulurkan sumbangan. Kasus terkini adalah gempa 7,6 SR Sumatra Barat, setelah diberitakan di media massa dalam hitungan jam, lembaga sosial secara spontan melakukan aksi peduli turun ke jalan melakukan pengumpulan sumbangan untuk dikirim ke Sumatra Barat.

Community Development Department pada tanggal 3 Oktober 2009 menggelar seminar berjudul menigkatakan kepedulian sosial melalui jurnalistik. Pembicara utama adalah Lisya Anggraini dari Koran Batam Pos. Seminar dilangsungkan di Game Room Community Center . Peserta yang hadir sebanyak 130 orang dari perwakilan karyawan di Kawasan Industri Batamindo, SPMI, SPSI, Karang Taruna Siaga Yudha I, KSR PMI, Pramuka, Syec2, RT dan RW.

Lisya Anggraini adalah jurnalis Batam Pos kelahiran Duri. Menyelesaikan kuliah di Universitas Riau Jurusan Hubungan Internasional. Ia lebih tertarik dan memilih dunia kewartawanan dan tulis menulis. Sejak kecil Lisya sudah hoby menulis cerpen. Hingga saat ini selain bergiat sebagai jurnalis di Batam Pos, ia juga telah terlibat dalam penulisan sejumlah buku.

Ketika salah seorang siswi pintar dari Kepri mengalami masalah penglihatan, salah seorang wartawan Batam Pos menuliskan kisahnya dalam format feature. Berita anak cerdas yang mengalami masalah penglihatan tersebut dilengkapi foto jurnalistik kemudian di muat di Batam Pos, tiga hari kemudian ada dermawan yang membaca lalu menelopon ke Batam Pos. Si penelpon penasaran ingin berbicara dengan wartawan yang melakukan peliputan, setelah itu si dermawan meyumbang untuk biaya pengobatan terhadap anak berprestasi tersebut. Anak cerdas tersebut lalu dikirim ke Pulau Jawa untuk menjalani operasi mata. Alhamdudillah si anak berprestasi mengalami kemajuan dalam penglihatan. Demikian contoh kasus akan manfaat jurnalistik bagi masyarakat menurut Lisya Anggraini.

Kisah di atas adalah salah satu manfaat jurnalistik bagi masyarakat. Banyak sudah kisah yang ditulis dengan gaya feature di media massa tentang kehidupan human interest dan dampak tulisan tersebut menyentuh pembaca sehingga pembaca tergerak untuk menyumbang.

Lisya lebih jauh menguraikan tentang manfaat jurnalistik dan teknik menulis berita serta artikel secara ringkas. Dalam Islam ada rukun iman, dalan dunia wartawan juga dipakai rukun atau lima pedoman penulisan yang populer disebut 5H dan 1 H. Sesi seminar jurnalistik berlangsung menarik, peserta yang tertarik silih berganti memberikan pertanyaan seputar jurnalistik dan kewartawanan. Di sela-sela acara ditampilkan musik akustik yang dibawakan oleh Batamindo Musik Community dan Tim Akustik dari dormitory Blok O.

Pertanyaan yang dilemparkan peserta seperti disampaikan oleh Wahyu pengelola media internal SPMI Solid di PT PSECB. Wahyu menanyakan bagaimana cara menempatkan diri agar bisa membawakan aspirasi organisasi sebagai pengurus SPMI sementara di satu sisi dituntut kenetralan dalam membuat berita. Dalam hal ini Lisya menjawab bahwa seorang jurnalis harus mengutamakan kepentingan orang banyak, bukan kepentingan pribadi, golongan atau kelompok. Kepentingan orang banyaklah yang diutamakan dalam menjalanakan fungsi pers.

Hasan dari pengurus SPSI di PT Rubycon menanayakan tentang gejala munculnya kasus perbuatan tidak menyenangkan ketika seseorang yang tidak puas dengan pelayanan sebuah lembaga lalu menulis di internet untuk melepaskan uneg-unegnya. Seperti kasus Prita yang menulis email lalu diadukan ke polisi oleh salah satu rumah sakit internasional. Kasus lainnya adalah penghinaan di media Face book terhadap seseorang yang mengakibatkan perbuatan tidak menyenangkan. Menanggapi pertanyaan ni, Lisya menganjurkan Hasan agar berpedoman kepada kode etik dan undang-undang pers yang berlaku.

Ada banyak pertanyaan yang dilepmparkan oleh peserta . Sekitar 15 pertanyaan dan semuanya dijawab oleh Lisya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya selama lebih sepuluh tahun menggeluti dunia pers. Salam pers. (M. Rusli)

Foto Seminar Jurnalistik

Tanggal 4 Oktober 2009 digelar seminar jurnalistik di Community Center. Berikut adalah foto kegiatannya:

IMG_2044

IMG_2046

IMG_2051

IMG_2050

IMG_2049

IMG_2043