Bagaimana caranya agar remaja peduli terhadap resiko atau bahaya pergaulan bebas,HIV AIDS, free sex, drugs, trafficking? Jawabya tentu banyak. Nah salah satu upaya Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepulauan Riau, BKKBN Prov Kepri dan CDD PT Tunaskarya Indoswata adalah melakukan program TOT atau Training Of Trainer terhadap pekerja Batamindo. Dilaksanakan selama dua hari Sabtu dan Minggu, 17 dan 18 September 2011. Bertempat di Pantai Khasanah Melayu Barelang.
Kegiatan ini adalah lanjutan program sebelumnya. Tahun 2010 sudah diadakan seminar mengenai PIK atau Pusat Informasi dan Konseling Remaja di Batamindo yang dihadiri pekerja dari berbagai perwakilan perusahaan. Objective kegiatan pada saat itu adalah pembentukan lembaga PIK di sejumlah perusahaan swasta yang ada di Kompleks Industri Batamindo.
Tahun ini pengembangan PIK di Batamindo tetap diteruskan. Setelah melakukan brainstorming akhirnya dipilih program pelatihan konselor remaja. Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Prov Kepri Dra Pudji Astuti, MT mendukung program ini. Pudji Astuti bahkan memberikan bantuan buku untuk perpustakaan PIK Pekerja Muda Batamindo. Pudji mengatakan bahwa kegiatan TOT yang dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Prov Kepri dan CDD PT Tunaskarya Indoswasta adalah sangat bermanfaat. Peserta tidak hanya paham akan mengenai persoalan seputar HIV AIDS, Drugs, Free Sex dan trafficking namun juga akan menjadi pekerja muda yang memiliki percaya diri yang tinggi, memiliki keahlian sebagai seorang pembicara publik, bisa menjadi seorang trainer. Minimal dapat menjadi MC di lingkungannya.
Ada 55 orang peserta TOT. Berasal dari pengurus Unit kegiatan yang ada di Batamindo (BMC, KSR PMI, Pramuka, Siaga Yudha Conversation English Club, Pencinta Alam Cumfire, Teater Obor) Perwakilan dari pekerja, perwakilan dari RT dan RW. Trainer berasal dari konsultan PT Tunaskarya Indoswasta (M. Rusli, Wallid, Aan Pandelan, Yoga, Agus, Andre) dari Biro PP Prov Kepri (Ibu Rozaleni) dan nara sumber dari BKKBN Prov Kepri (Ibu Nita).
Diawali di Blok A5 Dormitory ada upacara singkat, Pemberian buku sumbangan dari Biro PP Prov Kepri ke Perwakilan PT Tunaskarya. Lalu peserta TOT menuju Community Center menaiki bus berkapasitas 55 orang dan seterusnya menuju Pantai Khasanah Melayu Barelang. Tiba di lokasi pukul 17.00. Peserta TOT membentuk barisan sebagai upacara pembukaan. Sambutan dari ibu Rozaleni. Kemudian diteruskan pembentukan tim yang dipandu oleh Andre dan Aji dari PT Tunaskarya Indoswasta.
Usai sholat isya dan makan malam. Peserta TOT berkumpul di panggung utama pelatihan. Peserta yang sudah diberikan hand out dan alat tulis berkumpul dengan rapi mengikuti pemaparan materi TOT. Materi pertama adalah teori teori dasar sebagai seorang trainer dibawakan oleh Yoga. Materi kedua adalah penyajian materi power point yang dapat menghipnosis audience. Dibawakan oleh Aan Pandelan. Materi ketiga adalah Teknik NLP mengatasi kecemasan dibawakan oleh Agus dan Materi keempat adalah membuat Silabus oleh M. Rusli.
Hari kedua pelatihan diteruskan dengan materi yang lebih menekankan pada aspek peraktek. Pada sesi hari kedua peserta belajar teknik olah vokal yang dipandu oleh Andre yang juga pemain Teater Obor, usai latihan vokal diteruskan dengan olahraga pemanasan. Usai sarapan pagi peserta dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok didampingi masing masing 3 supervior lapangan.
Keempat tim diberi tugas untuk membuat silabur, simulai, ice breker atau game dan membuat bahan presentasi. Topik yang dibawakan terdiri atas Trafficking, Free Sex, Drugs dan HIV AIDS. Peserta TOT diberi tugas selama satu setengah jam untuk melakukan persiapan.
Pukul 10.00 seluruh peserta berkumpul di panggung utama. Kelompok pertama yang tampil membawakan tema trafficking. Tim ini mengemas bahan training dengan sebuah simulai berkonsep wayang orang. seluruh anggota tim terlibat dan mendapat peran. Seluruh peserta diminta tampil maksimum. Untuk mendukung presentasi mereka segala alat pendukung properti bisa digunakan seperti musik, kayu, balon, kertas, tali.
Kelompok satu yang membawakan wayang mengangkat cerita tentang perdagangan perempuan antar negara Indonesia dan Malaysia. Ceritanya tentang kebutuhan tenaga kerja wanita yang akan dipekerjakan di Malaysia sebagai pegawai di restoran. Ada pencari kerja turun di pelosok daerah yang miskin dan berpendidikan rendah lalu meniming imingi calon pekerja dengan gaji tinggi. Ada agen yang bertugas mengatur korban hingga ke luar negeri. Kemudian si korban di jerumuskan sebagai pekerja di dunia malam. Setelah itu ada malaikat penolong yang membebaskan korban dari praktek trafficking. Pementasan kelompok satu mampu meyakinkan audience. Setelah membawakan simulai , kelompok ini mempresentasikan permasalahan seputar traffiking dalam teori dan data secara sistimatis dan menarik.
Kelompok kedua tampil dengan konsep yang tak kalah dengan kelompok sebelumnya. Kelompok kedua membawakan simulai musik accustik yang dipadukan dengan teater. Kelompok ini tampil segar dan kocak. Cerita yang dibawakan mengenai free sex. Seluruh peserta ada yang menjadi aktor, penyanyi dan penari. Kisah teater yang dibawakan adalah pergaulan bebas yang menyebabkan kehamilan. Simulasi ini berlangsung menarik. Begitu juga dengan presentasi yang dibawakan sarat dengan data pendukung, serta saran dan rekomendasi agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas.
Kelompok ke tiga membawakan konsep pameran. Tema yang diangkat adalah HIV AIDS. Masing masing peserta berperan sebagai slide berjalan yang berisi data tentang HIV AIDS.
Kelompok keempat membawakan konsep Pantomim. Tema yang diangkat adalah Drugs. Masing anggota tim pada kelompok ini juga tampil maksimum.
Seluruh tim peserta TOT sukses membawakan tugas mereka. penampilan terbaik satu hingga empat mendapat apresiasi dari panitia pelaksana berupa buku. Di akhir acara Ibu Nita dari BKKBN Prov Kepri memperkaya pengetahuan peserta TOT tentang peran dan tanggungjawab sebagai anggota PIK. Seluruh rangkaian acara berakhir pada pukul 14.30. Sesaat kemudian tim trainer dan peserta balik ke Batam dan Tanjung Pinang.
Komentar Terbaru