Palang Merah

Tahun 1859 pengusaha Swiss bernama Hendry Dunant yang melakukan perjalanan di Italia, menyaksikan perang Solferino yang mengerikan. Kembali ke Jenewa, Dunant menulis pengalamannya dalam sebuah buku berjudul A Memory of Solferino. Dalam buku tersebut Dunant mengajukan usulan untuk membantu korban perang.

Usulan pertama adalah perlu masa damai didirikan kelompok relawan di setiap negara supaya mereka siap merawat korban pada masa perang. Usulan kedua adalah perlunya negara negara menyepakati pemberian perlindungan bagi para petugas pertolongan dan korban di medan pertempuran.

Usulan pertama terwujud dengan dibentuknya Perhimpunan Nasional Palng Merah atau Bulan Sabit Merah (perhimpunan nasional) di banyak negara. Saat ini ada 185 Perhimpunan Nasional telah diakui oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional (gerakan). Usulan kedua terwujud dengan disusunya empat buah konvensi Jenewa 1949. Kini disetujui oleh semua negara di dunia.

Pengadopsian tanda pembeda tunggal yang dapat memberikan perlindungan bagi dinas militer, relawan pekerja pertolongan, korban konflik bersenjata merupakan salah satu tujuan utama dari sebuah komite lima orang pada tanggal 17 Februari 1863 mengadakan pertemuan mempelajari usulan Dunant. Komite inilah yang kemudian menjadi Komite Internasional palang Merah . Tanda pembeda (lambang) haruslah sederhana, mudah dikelanli dari jarak jauh, dikenal setiap orang, diakui teman dan musuh.

Konfrensi Jenewa tahun 1864 mengadopsi tanda palang merah di atas dasar putih yang merupakan kebalikan dari bendera Swiss. Dalam perang Rusia – Turki 1876-1878, kekaisaran Ottoman menyatakan akan menggunakan tanda bulan sabit merah sebagai lambangnya dan akan tetap menghormati lambang palng merah yang digunakan pihak musuh.

Satu Negara Satu Lambang Satu Gerakan Palang Merah Untuk Indonesia

PMI Cabang Batam merayakan ulang tahun PMI yang ke 66 di Hotel Melia Panorama pada hari Rabu 21 Septemebr 2011. Hadir Maaz Ismail dari Pemerintah Kota Batam, Manan Sasmita dari BP Kawasan Batam, Dr. Fahruddin Umar dari PMI Kepri, Sri Soedarsono Ketua PMI Cabang Batam, John Sulistiawan Wakil Ketua PMI Cabang Batam.

Acara ini diikuti ratusan peserta. Diawali tari persembahan, menyanyikan lagu mars PMI, sambutan pejabat dan panitia pelaksana dan ditutup acara pemberian penghargaan terhadap perusahaan yang telah terlibat kegiatan PMI di Batam.

Sri Soedarsono dalam sambutannya mengatakan bahwa PMI Cabang Batam telalah melakukan sejumlah aksi kemanusiaan, mendorong pemberdayaan masyarakat dalam koridor kenetralan. Sejak didirikan almarhum Soedarsono 21 tahun lalu, PMI Cabang Batam selalu siap jadi petugas sosial.

Sri Soedarsono mengatakan, saat ini ada 153 negara yang memakai lambang palang merah, 33 negara memakai lambang bulan sabit dan 1 negara memakai lambang kristal.

Lambang palang merah adalah netral. Palang merah dapat digunakan semua pihak mulai dari rumah sakit, militer, semua golongan tanpa mengenal suku, agama, rasa. Palang merah tidak boleh hanya diperuntukan hanya untuk golongan tertentu. Karena itu diharapkan kemurnian palang merah harus tetap dijaga. Tahun ini Palang Merah di Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke 66 dengan tema Satu Negara Satu Lambang Satu Gerakan Palang Merah Untuk Indonesia.

Juga disampaikan oleh Sri Soedarsono bahwa bank darah sebaiknya dimiliki oleh masing masing rumah sakit yang ada di Batam. Jadi pihak rumah sakit tidak seenaknya beli darah seperti membeli bakso. Diharapkan rumah sakit memiliki tempat penyimpanan darah (seperti lemari es). Hal yang tidak diinginkan adalah bila rumah sakit yang tidak memiliki bank darah saat membeli darah ditempat lain atau asing takut ada pihak yang tidak bertanggungjawab seperti memasukkan benda asing ke dalam kantong darah. Karena itu diharapkan pihak rumah sakit memiliki bank darah demi keamanan darah.

Sri Soedarsono juga mengatakan ucapan terim kasih pada Otorita Batam yang telah banyak membantu PMI Cabang Batam saat adanya bantuan asing untuk korban Tsunami Aceh beberapa tahun yang lalu. Saat itu Batam menjadi Disaster internasional sehingga penerbangan internasional yang mengirimkan bantuan melalui udara dapat melewati bandara Hang Nadim dengan lancar dan cepat.

Ketua BP Kawasan Batam Manan Sasmita dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam rangka ulang tahun PMI yang ke 66 melihat adanya nilai nilai luhur warisan bangsa. PMI bangun dan berkembang sama usianya kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Usai sambutan ketua PMI Cabang Batam memberikan penghargaan kepada PT Tunaskarya Indoswasta sebagai perusahaan yang telah aktif memberikan pembinaan terhadap pekerja di Kawasan Industri Batamindo sehingga melahirkan pengurus KSR PMI yang berkualitas selama 18 tahun. Penghargaan juga diberikan kepada pengurus KSR PMI Batamindo sebagai KSR teraktif di Pulau Batam, pemberian penghargaan kepada puluhan perusahaan yang telah menyukseskan kegiatan donor darah. Dan yang terakhir adalah pengukuhan pengurus angkatan pertaama KSR PMI Universitas Riau Batam.

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo

Bagaimana caranya agar remaja peduli terhadap resiko atau bahaya pergaulan bebas,HIV AIDS, free sex, drugs, trafficking? Jawabya tentu banyak. Nah salah satu upaya Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepulauan Riau, BKKBN Prov Kepri dan CDD PT Tunaskarya Indoswata adalah melakukan program TOT atau Training Of Trainer terhadap pekerja Batamindo. Dilaksanakan selama dua hari Sabtu dan Minggu, 17 dan 18 September 2011. Bertempat di Pantai Khasanah Melayu Barelang.

Kegiatan ini adalah lanjutan program sebelumnya. Tahun 2010 sudah diadakan seminar mengenai PIK atau Pusat Informasi dan Konseling Remaja di Batamindo yang dihadiri pekerja dari berbagai perwakilan perusahaan. Objective kegiatan pada saat itu adalah pembentukan lembaga PIK di sejumlah perusahaan swasta yang ada di Kompleks Industri Batamindo.

Tahun ini pengembangan PIK di Batamindo tetap diteruskan. Setelah melakukan brainstorming akhirnya dipilih program pelatihan konselor remaja. Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Prov Kepri Dra Pudji Astuti, MT mendukung program ini. Pudji Astuti bahkan memberikan bantuan buku untuk perpustakaan PIK Pekerja Muda Batamindo. Pudji mengatakan bahwa kegiatan TOT yang dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Prov Kepri dan CDD PT Tunaskarya Indoswasta adalah sangat bermanfaat. Peserta tidak hanya paham akan mengenai persoalan seputar HIV AIDS, Drugs, Free Sex dan trafficking namun juga akan menjadi pekerja muda yang memiliki percaya diri yang tinggi, memiliki keahlian sebagai seorang pembicara publik, bisa menjadi seorang trainer. Minimal dapat menjadi MC di lingkungannya.

Ada 55 orang peserta TOT. Berasal dari pengurus Unit kegiatan yang ada di Batamindo (BMC, KSR PMI, Pramuka, Siaga Yudha Conversation English Club, Pencinta Alam Cumfire, Teater Obor) Perwakilan dari pekerja, perwakilan dari RT dan RW. Trainer berasal dari konsultan PT Tunaskarya Indoswasta (M. Rusli, Wallid, Aan Pandelan, Yoga, Agus, Andre) dari Biro PP Prov Kepri (Ibu Rozaleni) dan nara sumber dari BKKBN Prov Kepri (Ibu Nita).

Diawali di Blok A5 Dormitory ada upacara singkat, Pemberian buku sumbangan dari Biro PP Prov Kepri ke Perwakilan PT Tunaskarya. Lalu peserta TOT menuju Community Center menaiki bus berkapasitas 55 orang dan seterusnya menuju Pantai Khasanah Melayu Barelang. Tiba di lokasi pukul 17.00. Peserta TOT membentuk barisan sebagai upacara pembukaan. Sambutan dari ibu Rozaleni. Kemudian diteruskan pembentukan tim yang dipandu oleh Andre dan Aji dari PT Tunaskarya Indoswasta.

Usai sholat isya dan makan malam. Peserta TOT berkumpul di panggung utama pelatihan. Peserta yang sudah diberikan hand out dan alat tulis berkumpul dengan rapi mengikuti pemaparan materi TOT. Materi pertama adalah teori teori dasar sebagai seorang trainer dibawakan oleh Yoga. Materi kedua adalah penyajian materi power point yang dapat menghipnosis audience. Dibawakan oleh Aan Pandelan. Materi ketiga adalah Teknik NLP mengatasi kecemasan dibawakan oleh Agus dan Materi keempat adalah membuat Silabus oleh M. Rusli.

Hari kedua pelatihan diteruskan dengan materi yang lebih menekankan pada aspek peraktek. Pada sesi hari kedua peserta belajar teknik olah vokal yang dipandu oleh Andre yang juga pemain Teater Obor, usai latihan vokal diteruskan dengan olahraga pemanasan. Usai sarapan pagi peserta dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok didampingi masing masing 3 supervior lapangan.

Keempat tim diberi tugas untuk membuat silabur, simulai, ice breker atau game dan membuat bahan presentasi. Topik yang dibawakan terdiri atas Trafficking, Free Sex, Drugs dan HIV AIDS. Peserta TOT diberi tugas selama satu setengah jam untuk melakukan persiapan.

Pukul 10.00 seluruh peserta berkumpul di panggung utama. Kelompok pertama yang tampil membawakan tema trafficking. Tim ini mengemas bahan training dengan sebuah simulai berkonsep wayang orang. seluruh anggota tim terlibat dan mendapat peran. Seluruh peserta diminta tampil maksimum. Untuk mendukung presentasi mereka segala alat pendukung properti bisa digunakan seperti musik, kayu, balon, kertas, tali.

Kelompok satu yang membawakan wayang mengangkat cerita tentang perdagangan perempuan antar negara Indonesia dan Malaysia. Ceritanya tentang kebutuhan tenaga kerja wanita yang akan dipekerjakan di Malaysia sebagai pegawai di restoran. Ada pencari kerja turun di pelosok daerah yang miskin dan berpendidikan rendah lalu meniming imingi calon pekerja dengan gaji tinggi. Ada agen yang bertugas mengatur korban hingga ke luar negeri. Kemudian si korban di jerumuskan sebagai pekerja di dunia malam. Setelah itu ada malaikat penolong yang membebaskan korban dari praktek trafficking. Pementasan kelompok satu mampu meyakinkan audience. Setelah membawakan simulai , kelompok ini mempresentasikan permasalahan seputar traffiking dalam teori dan data secara sistimatis dan menarik.

Kelompok kedua tampil dengan konsep yang tak kalah dengan kelompok sebelumnya. Kelompok kedua membawakan simulai musik accustik yang dipadukan dengan teater. Kelompok ini tampil segar dan kocak. Cerita yang dibawakan mengenai free sex. Seluruh peserta ada yang menjadi aktor, penyanyi dan penari. Kisah teater yang dibawakan adalah pergaulan bebas yang menyebabkan kehamilan. Simulasi ini berlangsung menarik. Begitu juga dengan presentasi yang dibawakan sarat dengan data pendukung, serta saran dan rekomendasi agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas.

Kelompok ke tiga membawakan konsep pameran. Tema yang diangkat adalah HIV AIDS. Masing masing peserta berperan sebagai slide berjalan yang berisi data tentang HIV AIDS.

Kelompok keempat membawakan konsep Pantomim. Tema yang diangkat adalah Drugs. Masing anggota tim pada kelompok ini juga tampil maksimum.

Seluruh tim peserta TOT sukses membawakan tugas mereka. penampilan terbaik satu hingga empat mendapat apresiasi dari panitia pelaksana berupa buku. Di akhir acara Ibu Nita dari BKKBN Prov Kepri memperkaya pengetahuan peserta TOT tentang peran dan tanggungjawab sebagai anggota PIK. Seluruh rangkaian acara berakhir pada pukul 14.30. Sesaat kemudian tim trainer dan peserta balik ke Batam dan Tanjung Pinang.

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo Part 5

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo Part 4

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo Part 3

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo Part 2

TOT PIK Pekerja Muda Batamindo Part 1

Belajar Membangun Karakter

Selama Ramdhan lalu tepatnya pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2011 , ada satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim CDD PT Tunaskarya Indoswata cukup menarik bagi pelajar. Namanya adalah Karakter Building. Dilakukan di Batu Aji di rumah Eva Rosida yang juga salah satu staf PT Tunaskarya Indoswasta. Sasaran peserta adalah pelajar SMP dan SMA. Ada tiga puluhan pelajar yang mengikuti program ini.

Pembicara adalah Walid Jumlad, S. Psi staf CDD PT Tunaskarya Indoswasta. Sebelum pembahasan materi peserta diajak untuk menonton sebuah tayanagn film mengenai pentingnya memangun komitmen. Lalu diteruskan pembahasan mengenai pembangunan karakter. Acara ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama.

Catatan Ramadhan di KIB 2011

Selama ramadhan berlangsung CDD PT Tunaskarya Indoswasta melakukan kegiatan buka puasa bersama Pengurus dan anggota Unit Kegiatan di Batamindo. Kegiatan buka bersama dilakukan di Dormitory Blok A5 sebanyak dua kali, di Hotel Asrama Haji Batam Senter satu kali. Buka Puasa bersama di Hotel Novotel sebanyak satu kali.

Acara buka puasa bersama juga rutin dilakukan di Masjid Nurul Islam dan Nurul Iman. Setiap hari tersedia tajil untuk buka bagi ummat islam yang memilih berbuka di sana. Kegiatan shalat taraweh pun berjalan normal pada kedua masjid tersebut.
Pada tanggal 10 Agustus 2011 CSR PT BIC bersama DSNI melakukan kegiatan pelatihan di Lima Kecamatan diberi nama Siap Mandiri. Kegiatan ditekankan pada pemberian materi pentingnya membangun Dream yang terukur, Kewirausahaan dan Tauhid. Diikuti kaum dhuafa di lima kecamatan di Batam. Pada tanggal ini juga dilakukan pelantikan Pengurus Badan Penglola Masjid Kawasan Industri Batamindo periode 2011 – 2014. Ketua umum terpilih adalah Andi Mapisangka dan Sekertaris adalah Baru Rohim.


Remaja masjid KIB juga melakukan persiapan menghadapi akhir ramadhan yakni Tablig Akbar dan Takbir Keliling serta Shalat Idul Fitri pada tanggal 1 syawal yang berdasarkan kalender jatuh Pada tanggal 29 Agustus 2011, namun terjadi perubahan. Rencana Tablig dan Takbiran keliling Kawasan Industri Batamindo ditunda.

Meski sudah melakukan persiapan, panitia pelaksana terpaksa menunda acara takbir keliling dan diganti dengan sholat Taraweh . Pengurus masjid menyesuaikan waktu untuk sholat idul fitri sesuai pengumuman pemerintah.
Pengumuman pemerintah mengenai 1 Syawal umumnya diterima pada menjelang pukul 21.00 pada tanggal 29 Agustus 2011. Meski ada yang merayakan 1 syawal jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011, namun mayoritas pemeluk agama islam di Batam mengikuti pengumuman dari pemerintah yang menetapkan 1 syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011.

Implikasi yang timbul khususnya bagi dunia industri adalah muncul konflik seputar pengaturan waktu kerja. Ada yang telah menetapkan tanggal 30 sebagai libur perusahaan namun dicabut dan meminta pekerja masuk pabrik . Juga ada pimpinan perusahaan yang bingung apakah pada tanggal 1 September 2011 (2 syawal versi pemerintah) adalah sebagai hari libur dan diberi lembur, sementara di kalender nasional ditentukan libur hari raya Idul Fitri hanya pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2011.

Perubahan jadwal libur bagi perusahaan swasta khususnya perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing yang terbiasa menjalankan rencana yang disusun secara profesional menimbulkan keresahan. Perubahan rencana yang dilakukan secara mendadak berdampak pada kebingunan pimpinan perusahaan swasta menjalankan produksi. Bagaimana reaksi pada pekerja. Pekerja yang merasa berhak libur pada tanggal 30 Agustus 2011 namun diminta mendadak masuk pabrik untuk bekerja merasa tidak nyaman.
Pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri 1 Syawal adalah kegiatan ritual keagamaan dalam syariat Islam yang waktunya tidak sembarang. Waktu pelaksanaan Idul Fitri harus pada tanggal 1 Syawal setelah pelaksanaan ibadah shaum Ramadhan. Shalat sunnat ‘Idul Fitri tidak syah dilaksanakan pada tanggal 28 Ramadhan ataupada tanggal 2 Syawal. Idul Fitri harus dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal.
Kenyataannya di Negara kita sering terjadi perbedaan penetapan tanggal 1 Syawal sehingga berimplikasi kepada perbedaan pelaksanaan shalat sunat ‘Idul Fitri.

Bahkan yang lebih sensitiv dan sakral adalah pelaksanaan shaum Ramadhan. Umat Islam tidak boleh alias haram melaksanakan shaum pada tanggal 1 Syawal. Padahal dasar penentuan sudah dibuat kriterianya yakni Hisab dan Rukyat.
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.

Meski penentuan Idul Fitri 1 Syawal 2011 di KIB yang mengikuti pengumuman pemerintah menimbulkan dampak bagi pengaturan jadwal kerja bagi buruh, kegiatan sholat Idul Fitri di Kawasan Industri Batamindo berjalan lancar dan dihadiri ribuah ummat Islam yang berdomisili di dormitory Kwasan Industri Batamindo. Kegiatan sholat Idul Fitri untuk Kawasan Industri Batamindo dipusatkan di Masjid Nurul Islam. Hari raya idul Fitri yang ditetapkan pada tanggal 31 Agustus 2011 di Muka Kuning menghadirkan khotib A. Saiful Ulum dan Imam adalah Ustaz Abdul Rauf.

HUT Kemerdekaan RI Yang Ke- 66 di KIB

HUT Kemerdekaan RI di Kawasan Industri Batamindo dilaksanakan di lapangan Bola Community Center pada tanggal 17 Agustus 2011 lalu. Tak banyak yang berubah di banding tahun tahun sebelumnya. Meski berlangsung dalam suasana bulan suci ramadhan kegiatan upacara bendera tahun ini masih menjadi inti perayaan HUT kemerdekaan RI di Kawasan Industri Batamindo.

Semangat berlatih Tim Paskibra tetap tinggi. Jauh Hari Tim Paskibra yang terdiri dari pekerja perwakilan beberapa perusahaan dan anggota security BIC melakukan latihan rutin penuh disiplin setiap minggu di CC. Terbukti saat upacara bendera berlangsung, petugas Paskibra dan pasukan Pengiring paskibra dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Adapun perwira upacara bendera adalah Kompol. Nestor Manihuruk, SIK(Kasat Sabhara Polresta Barelang), Petugas pembawa bendera adalah Yofie Darasandy, petugas pengibar bendera Mujiono dan Surip. Formasi Paskibra membentuk Piala dan Logo yang memiliki makna sebagai pememenang. Tim Paskibra berlatih selama beberapa minggu di Community Center. Tim pelatih Pakibra KIB 2011 adalah Pembantu Letnan Satu B. Sialagan dan anggota Secutity PT BIC yakni Juanris Saragih Afrizal Mardianis

Upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke 66 di Kawasan Industri Batamindo diikuti ribuan peserta upacara. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kombes.Pol. Drs. Eky Hari Festyanto (Karo SDM Polda Kepri). Dalam sambutannya membawakan sambutan tertulis Gubernur Kepri. Yang isinya mengutarakan sejumlah keberhasilan Pemerintah Kepri. Diantaranya pengurangan angka kemiskinan, perbaikan kesehatan, pertumbuhan ekonomi.

Lebih jauh isi sambutan tertulis Gubernur Kepulauan Riau mengatakan bahwa pembangunan Kepulauan Riau akan diarahkan mewujudkan visi daerah yang telah ditetapkan yaitu “terwujudnya Kepulauan Riau sebagai bunda tanah melayu yang ramah lingkungan, sejahtera dan berakhlak mulia”.

Dalam sambutan tersebut juga terungkap bahwa di bidang ideology, kita masih tetap komitmen dan konsisten menjadikan Kepulauan Riau sebagai benteng Pancasila dan basis pembangunan. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tahun 2010 sebesar 7,21 di atas rata-rata nasional 6,1 . Inflasi tahun 2010 sebesar 6,96 dan gerak inflasi ini juga dibawah nasional yaitu sebesar 7,40 .
Pada tahun 2011 ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan APBD untuk program pengentasan kemiskinan sebesar Rp. 154, 2 milyar dan dari APBD Kabupaten/Kota sebesar 77,3 milyar dengan total anggaran untuk program pengentasan kemiskinan sebesar Rp. 231,6 milyar, dengan rincian kegiatan; rumah yang direhap sebanyak 3.625 rumah, posyandu/poskesdes/pustu yang dibangun sebanyak 162 unit, jumlah penerima beasiswa sebanyak 10.500 siswa dan jaminan kesehatan masyarakat sebesar Rp. 26,2 milyar.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau tahun 2009 adalah sebesar 74,54 angka ini lebih besar dari angka IPM tahun 2008 sebesar 74,18. Dan Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan peringkat Ke-6 se Indonesia.

Penduduk Kepulauan Riau rata-rata bersekolah selama 8,96 tahun, dibulatkan menjadi 9 tahun. Artinya jika lama belajar di SD adalah 6 tahun da di SMP adalah 3 tahun maka jumlah lama bersekolah adalah 9 tahun, dengan kata lain penduduk Kepulauan Riau pendidikannya rata-rata tamat SMP. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah nasional pada tahun yang sama yang baru mencapai 7,72 tahun atau hanya sampai kelas 2 SMP.

Angka melek huruf penduduk Provinsi Kepulauan Riau sudah mencapai 96,08 . Artinya hanya tinggal 4,02 saja penduduk yang buta aksara. Angka kematian yang selalu digunakan sebagai indikator penilaian keberhasilan dalam pelayanan kesehatan menggambarkan perkembangan derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2009 angka kematian ibu adalah sebesar 81,62 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi di Provinsi Kepulauan Riau adalah 7 per 1.000 kelahiran hidup.

Usai upacara bendera diteruskan atraksi marching band dari SMA Kartini Batam. Tim Marching Band SMA Kartini Batam membawakan beberapa formasi musik dan tarian. Atraksi marching band mendapat sambutan penonton. Pada acara ini juga ada atraksi membuat batik dari Pekerja Muka Kuning. Mereka menampilkan produk dan teknik batik khas Melayu. Merdeka.

Foto Upacara Bendera HUT RI ke 66 KIB

Tim Paskibra KIB 2011

Tim Paskibra KIB 2011


Tim Paskibra KIB 2011


Peserta Upacara dari perwakilan Perusahaan se KIB dalam HUT RI KIB 2011