Campus Campaign Se-Sumatera 2015 Di Batamindo

Dalam rangkaian peringatan Ulang Tahun ke-25 PT Batamindo Investment Cakrawala dan PT Tunaskarya Indoswasta digelar program Campus Campaign. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 di Wisma Batamindo, Mukakuning Batam. Program ini dianggap penting dan belum pernah dilaksanakan di Indonesia, kata AGM PT Tunaskarya Indoswasta. Adi mengatakan Campus Campaign adalah kegiatan yang mempertemukan dunia industri dan dunia pendidikan.
Perguruan Tinggi memamparkan langsung keunggulan dari institusi, jurusan dan juga lulusannya serta berinteraksi langsung dengan Pelaku Industri, guna mendapatkan informasi yang akurat tentang kebutuhan kompetensi yang diharapkan di Industri (Link & Match Process) atau juga dikenal istilah gap identification.
Kita sangat sadar bahwa banyak lulusan-lulusan dari perguruan tinggi yang tidak terserap di industri, menambah tingkat pengangguran. Hal ini menyedihkan, bagi mahasiswa dan perguruan tinggi yang memproduksi Sumberdaya Manusia yang berkualitas. Ujar Adi Neka.
Untuk menjawab hal tersebut, PT Batamindo Investment Cakrawala dalam hal ini melalui PT Tunaskarya Indoswasta mengundang 5 perguruan tinggi di wilayah Sumatera, Politeknik Negeri Medan, Universitas Riau, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Sriwijaya dan Politeknik Batam. Dipertemukan dengan perusahaan Multi National Corporation (MNC) di dalam Kawasan Industri Batamindo dan juga beberapa perusahaan yang berada di luar Kawasan Industri Batamindo. Ada perusahaan jasa dan manufaktur.
Tjitro, Senior Manager HRD, selaku perwakilan dari Manajemen PT Batamindo Investment Cakrawala, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada peserta yang hadir. Tjitro mengatakan pentingnya para pemangku kepentingan dalam hal ini, pihak perguruan tinggi dan pelaku industri untuk menyamakan persepsi tentang kompetensi yang dibutuhkan, sehingga lulusan dari perguruan tinggi betul-betul berkualitas dan bisa dihandalkan. Identifikasi competency gap ini sangat penting untuk dilakukan bukan saja kompetensi teknikal (hard-skill) namun soft-skill juga menjadi core competency yang dibutuhkan dalam dunia industri. Beliau juga menyampiakan bagaimana proses link Hard Skil dan Soft skill melalui Progaram Management Trainee (MT).
Kadisnaker Kota Batam, yang diwakili  Nur Halim, dalam sambutan juga memberi apresiasi kegiatan Campus Campaign yang baru pertama kali diadakan . Ini program yang bagus untuk menyamakan persepsi tentang kebutuhan dunia kerja.
Di satu sisi pemaparan oleh pemimpin perguruan tinggi yang ikut Campus Campaign, menjelaskan keunggulan-keunggulan infrastrutkur, tenaga pengajar, jurusan yang diminati, jumlah kelulusan sampai dengan pola didik dan menanamkan nilai-nilai kepada para mahasiswa.
Ada yang menggunakan istilah Unique Campus dan Smart Campus. Perguruan tinggi menyampaikan bahwa anak didik mereka adalah orang-orang yang siap pakai, namun dari dunia industri mengatakan bahwa di industry aspek teknikal bias diajarkan. Yang utama adalah pembekalan soft-skill. Dari hasil sharing tersebut, Pelaku Industri bersedia untuk menjadi nara sumber untuk sesi-sesi dunia kerja, untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai realita di dunia industri.
Para pimpinan kampus yang memberikan pemaparan di hadapan pimpinan perusahaan adalah Prof. DR. Adrianto Ahmad Dekan Fakultas Teknik Universitas Riau, DR. Benny B. Nasution, Dipl.Ing.,M.Eng dari Politeknik Negeri Medan. H. Firdaus, S.T, M.T Pembantu Direktur I Politeknik Negeri Sriwijaya. Sugeng Purwantoro ESGS,S.T,M.T Pembantu Bidang Kerjasama, Bisnis dan Pemasaran Politeknik Caltex Riau. Dari Batam hadir Politeknik Batam yang diwakili oleh Arie Wibowo Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan.
Untuk memberikan gambaran utuh dunia industri, peserta Campus Campaign dari perguruan tinggi mengunjungi pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo. Diantaranya Perusahaan Perancis yang bergerak di salah satu bidang nya sebagai electrical manufacturing terkenal di dunia bersedia untuk menerima kunjungan dan memberikan pengarahan dan berkeliling ke area produksi, sambil menjelaskan, bagaimana sistim, prosedur dan proses produksi berjalan dan sampai dengan tingkat untuk menentikan Key Performance Indicator (KPI). Selain perusahaan Prancis tersebut, rombongan juga di ajak untuk melihat perusahaan yang bergerak dalam pembuatan alat bantu dengar (hearing aids & Earphone).
Kepala Pabrik menjelaskan kepada rombongan bagaimana frustasi nya mereka dalam merekrut lulusan dari perguruan tinggi yang tidak bisa meyakinkan dan menjawab pertanyaan yang semestinya di peroleh pada saat perkuliahaan. Salah satunya adalah bagaimana membaca Mechanical Drawing dan menggunakan alat-alat yang ada di produksi.
Dengan adanya forum diskusi dan dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik, perwakilan perguruan tinggi memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh industri. Mereka sangat berkesan dengan program Campus Campaign ini, dan begitu juga dari pelaku industry bisa menyampaikan dan memberikan umpan balik langsung kepada pihak perguruan tinggi. Ternyata memang disadari ada competency gap yang harus dilengkapi, dan salah satu caranya adalah dengan program pemagangan, yang perlu ditindaklanjuti kemudian. Tidak ada istilah terlambat untuk membenah segala kekurangan, jika semua pihak peduli dan serius untuk melengkapinya.
Selamat Ulang Tahun ke-25 untuk PT Batamindo Investment Cakrawala dan PT Tunaskarya Indoswasta, semoga selalu tetap peduli dan berkarya dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualiatas.