Keindahan Kota Tua dan Sepeda Warna Warni

Lokasi foto  yang sangat populer di Kota Jakarta  adalah Kota Tua.  Tempat ini selalu  ramai. Sejak pagi  hingga  malam.  Ribuan pengunjung  menjadikan  Kota Tua Jakarta  sebagai  tempat melepas  stres.  Foto selfi  atau foto  di depan  museum   jadi pilihan.  Tempat  bersih.  Arsitek  bagus dan  khas peninggalan   Belanda. Kota Tua  terdapat  museum  Seni Rupa dan Keramik, Museum  Fatahillah,  Museum  Wayang.

IMG_8805

Sepeda  ontel  warna  warni  banyak  disewa  saat  siang   hingga sore hari.  Malam hari  selain berfoto pengunjung juga  memilih  kafe untuk nongkrong.  Ada  Pengamen   keliling  setia menghibur pengunjung.

Sepeda   dapat disewa.  Ada  puluhan sepeda   yang siap disewakan  oleh Komunitas  Sepeda Ontel. Biaya sewa  20.000  ribu  per  tiga puluh menit.  Kalau dipikir   cuaca  kota  Jakarta  pada   siang hari  cukup  terik namun tidak mengurangi  minat  pengunjung  untuk  bersepeda  di kompleks  kota  tua.  Ada  yang tidak lengkap  bagi pengunjung  bila belum  berfoto  di  tempat ini.  Cuaca panas  bukan penghalang.  Sebagai  generasi  Hipster  atau Yuccies   eksistensi  adalah  sebuah kebutuhan. He he he

Pengunjung,  khususnya pengunjung   muda   tak  ada yang luput dari  kamera. Minimal kamera  handphone.  Setiap sudut Kota Tua  dijadikan latar belakang obyek foto.  Penggemar   atau  Komunitas  fotografi  Jakarta sudah rutin  membuat  agenda foto bareng  dengan melibatkan model.

Komunitas  Fotografi  yang ada di Jakarta   sudah  punya tempat khusus  di  Kota Tua. Kantin yang sering  dijadikan untuk berdiskusi dan nongkrong di  sini adalah  Kantin Megarasa.  Kantin ini berseblahan  dengan  bangunan Rumah Akar.  Rumah  akar  dulunya  pernah terbakar.   Tidak  ditata  ulang   sehingga   pohon  tumbuh di bagian dalam  hingga  membuat  akar  pohon menempel   di  dinding bangunan.  Tempat ini  adalah  pilihan  fotografer  untuk  melakukan  foto prawedding.  Masuk ke Rumah akar  160.000 rupiah.

 

Efek Sosial Media

Kini  alat  komunikasi  Hand Phone  jadi kebutuhan utama.  Mengalahkan sandang, pangan dan papan. Seandainya  Abraham Maslow  masih  hidup  bisa jadi  Teori  Hirarki  Motivasi  Maslow  tidak  hanya memasukkan unsur  sandang pangan dan papan pada kebutuhan  paling utama manusia,  tapi juga ditambah  Gadget untuk update  status.   Coba  uji,  bila  dalam satu hari saja tidak membawa HP  rasanya seperti  ada yang kurang.  Sahabat saya  panik  ketika  sampai ke kantor  karena tidak membawa  HP. Setelah di cari di saku celana,  tas kerja  dan di laci  HP nya tak jumpa.  Ia  stress  karena  tidak  bisa bekerja. Akhirnya ia balik ke rumah  lagi  mengambil  HP nya yang tertinggal. Waktu untuk bekerja  hilang  dua jam.

HP  sudah jadi kebutuhan utama.  Di dalam HP  terdapat  data penting, mulai aplikasi  untuk  pemesanan tiket, aplikasi pemesanan  transportasi (Gojek, Uber, Grab),  aplikasi untuk  pembelian online,   aplikasi untuk  transaksi keuangan.  HP  tidak lagi  menjadi  alat komunikasi semata. Hampir  segala kebutuhan   manusia  dialihkan  ke aplikasi.  Mudah dan cepat. Makanya  ketika  si HP  tertinggal  atau hilang  alangkah pusingnya sang  pemilik HP.

Seiring  dengan makin maju dan murahnya  HP,  diikuti dengan  bertumbuhnya   penggunaan  sosial media.  Gadget  dan  aplikasi  telah memberikan  dan menawarkan  aneka pilihan yang bisa di download secara  gratis  dan mudah.  Berbagai  aplikasi menjadi  mainan  anak muda  generasi  Hipster  dan  Yuccies.

Sosial media seperti  FB, Instagram, Twitter, Line,  Path   telah menyita  waktu  pemakai HP.   Awal tahun 2000 – an  ketika  HP  masih  mengandalkan SMS, telpon,  foto  dan internet   saja. Belum ada   aplikasi sosial media. Silaturahmi dan interaksi  sosial masih  berlangsung hangat.  Dialog berlangsung  antara  orang tua dan anak. Saat di meja makan  ya betul betul  hanya untuk makan sambil  berdiskusi.  Proses komunikasi  berjalan  baik. Dialog   diikuti   kontak mata,  ekspresi  tubuh.  Komunikasi  dengan  jiwa.

Memasuki tahun 2010  perkembangan sosial media makin  pesat.   Berbagai  aplikasi  memudahkan  pengguna  Gadget. Mulai dari urusan mempengaruhi  calon pemilu  pada  pemilihan  umum,  penjualan,  promosi,  dapat  dilakukan  dengan cepat dan mudah  serta massif.

Menurut  Prof Said Irandoust  ada 3 miliar orang menggunakan sosial media (40 persen populasi dunia). Setiap orang rata rata menghabiskan waktunya dua jam per hari untuk berbagi, tweet, like. Jumlah informasi digital meningkat 10 kali setiap lima tahun. Penggunaan sosial media (Facebook ) di seluruh negara mampu mempengaruhi jalannya pemilihan negara. Memiliki potensi berbahaya dengan cara menambang informasi pribadi dan memanipulasi data yang tidak sah, mempengaruhi pandangan masyarakat lewat pendekatan secara budaya.

Pengguna sosial media menyebabkan kecanduan. Dari 25.000 orang sampel ditemukan adanya tingkat narsis yang tinggi dan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Nah lho.

Dampak negatif lain yang ditimbulkan  oleh  sosial media  adalah  menurunya  efek  komunikasi  antar personal.  Coba lihat  di sekeliling kita, hampir  semua warga  dunia  memainkan HP  ketika berada di bandara, restoran, kendaran umum, tempat rekereasi, mall,  tempat ibadah,  meja makan,  menunggu.  Menjadi teman  di kamar meski berjam jam  sendirian di kamar  bisa betah dengan  gadget.

Kualitas  komunikasi antara  anak dengan orang tua di meja makan  menurun.  Saat break di meja makan  yang dilakukan adalah  melihat  layar  gadget  sambil menyuap makanan.  Konsentrasi makan  jadi  hilang.  Mata  fokus ke layar  dan tangan  fokus ke lauk pauk. Saat berjumpa kawan lama  sambil ngopi  dan ngobrol,  namun   mata   masih  tertuju  ke  layar  HP.  Padahal  dialog   atau interaksi   yang  dibangun   tanpa  adanya  ekspresi tubuh (Smile,  open posture, forward leaning,  anggukan, tatapan mata)  menandakan  tidak adanya  perhatian. Kualitas  dialog  menurun.

Kecanduan pada sosial media  membuat  pengguna  jadi  kurang berani.  Statis.   Kurang inovatif.  Kecanduan sosial media  menyebabkan  otak lelah dan  berpengaruh terhadap  penurunan produktivitas.  Banyak  yang  hilang emphaty,   kebahagian dan harapan.  Sosial media membuat  pengguna  jadi  egois  dan individualis.  Tidak  peduli terhadap  ketidakadilan dan  kemanusiaan.  Pengguna  hanya  fokus  pada  hiburan dan  hal populer  saja.

Kebiasaan update status  setip jam  membuat  pekerjaan terganggu.  Delapan jam per hari waktunya yang seharusnya  bisa dimaksimalkan untuk  fokus pada pekerjaan  jadi  tidak maksi.  Waktu kerja di  kantor  banyak  yang  dipakai  untuk  aktivitas  sosial  media.  Pekerjaan  tertunda.

Sudah saatnya  perlu resolusi  agar  pendidikan  sejak dini   tidak terperangkap   pada  sosial media. Jangan sampai  sosial media merampok  waktu kita. Waktu adalah emas.

Warung Kekinian membidik Generasi Hipster dan Yuccies

Anak millenium.   Anak yang lahir  di tahun 2000  tidak merasakan   pengalaman  menonton televisi hitam putih,  kamera analog,  telpon umum.  Anak millenium  akrab dengan  berbagai  gadget terkini,  menghabiskan waktu   dan berinteraksi  melalui  sosial media.  Kegiatan anak millenium  juga mengalami  dinamika   seiring  dengan  berkembangnya  generasi internet  dan teknologi.  Gaya hidup  anak muda jaman now Jauh berbeda dengan  gaya hidup  anak muda tahun 1990 – an.

Dalam perkembangannya  ada  dua istilah  yang  perlu kita  ketahui  yakni generasi  Hipster  dan Yuccies.  Apa  bedanya?    Yuccies dengan hipster?   itu  serupa  tapi beda lho gays.  Yuccies  adalah generasi baru dari Generasi  Hipster.

Perbedaan yang menonjol adalah yuccies  berpikir komersil dari ide-ide atau kreativitas yang mereka hasilkan.  Hipster adalah seorang pelaku subkultur yang sangat menghargai pemikiran maupun aktivitas yang independen, progresif, menyukai seni dan juga kreatif. Nah beda kan.  Yuccies  adalah kreatifitas urban muda.  Yuccies  itu  adalah Young, Urban  dan Ceative.

Hipster maupun Yuccies, keduanya memiliki kesamaan.   Mendapatkan status atau pengakuan dari hal-hal yang menyangkut ide dan kreativitas yang  mereka bangun.

Nah  apa yang  ingin saya uraikan disini adalah  gaya hidup  dan  dinamika  anak muda  jaman now.  Anak  Hipster  dan Yuccies  menyukai eksistensi. Mereka  suka  mendapatkan status.  Sehari hari  tak pernah lepas  dari selfi.   Obyek  foto  menjadi  target perburuan. Di mana pun dan kapan pun  tak lepas  dari kamera.  Kegiatan  aktualisasi diri dengan  mendapatkan status   atau pengakuan ini  tak lepas  dari obyek  foto   keren.  Semakin  keren  dan  menarik  sebuah obyek  foto  maka  makin  tinggilah  kegiatan selfi  di obyek  tersebut.

Di Jakarta  beberapa lokasi  foto  yang  paling sering  dijadikan sebagai  tujuan  diantaranya   adalah  Kota Tua, Monas,  Museum Macan,  Pelabuhan Sunda Kelapa,  Bundaran HI,  Hutan Bakau di Pantai Indah Kapuk,  Tamana  Mini Indonesia Indah.  Selain  lokasi tersebut,  generasi Hipster  dan Yuccies  juga  suka  makan di tempat  yang memiliki latar belakang  atau dekorasi  yang  cantik.  Kini  banyak  warung dan restoran  yang  menghias  interior  dengan   gambar  doodle, atau  mural.  Berbagai  tema  gambar  menjadi hiasan dan dekorasi  yang memanjakan  mata  generasi  Hipster  dan Yuccies.

Nah apa hubungannya dengan warung  di  perkampungan.  Ini  yang perlu  diperhatikan.  warung di pedesaan  sebaiknya melakukan adaptasi. Tidak lagi sekadar  warung   yang  hanya menyediakan  makanan,  kursi, meja.   Kalau  jeli  sebenarnya  warung   di  desa  atau  kampung sangat  menarik  bila di kombinasi dengan  selera anak muda  sekarang.  Perjalanan (rekreasi)  menuju  warung  yang berada   di  pedesaan  saja sudah  memanjakan   mata, keindahan  pegunungan, pohon hijau, dan  persawahan yang  cantik.

Bila jeli menangkap selera anak muda.  Maka pemilik  warung bisa  mendapatkan  omset  yang  lebih besar bila  memahami selera  pengunjung.   Sudah saatnya  pelaku  usaha  warung  makan  atau restoran  ala kampung  menggabungkan  kekuatan   resep masakan,  pelayanan ramah, harga murah,  gambar  doodle  atau  lukisan mural  serta   interior  yang berbau seni.  Kenapa  mesti menggabungkan ini semua?

Jawabnya  adalah tuntutan  generasi  Hipster  dan  Yuccies.   Mereka  suka   eksis  dan tampil  di sosial media.  Mereka   suka tantangan   dan  senang dengan  seni.  Obyek  foto  yang  menantang akan selalu  di cari dan diburu. Bila  kebutuhan  tersebut  anda  punya   maka  lokasi  akan menjadi viral  dan  menjadi  media promosi   yang  murah.  Anak  muda  akan  menceritakan pengalaman  tersebut  secara  mulut ke mulut  atau Marketing  by mouth. Inilah testimonial  yang  sangat  baik.

 

Monas dan Patung Pangeran Diponegoro

Monas menjadi  sasaran  warga Jakarta  untuk  refreshing  sast libur.  Tempat  yang paling  mudah dijangkau oleh warga Jakarta  termasuk  warga luar  Jakarta.  Tulisan saya sebelumnya,   mengulas  tumbuhan, bunga dan burung   di sekitar Monas,  juga terdapat  sarana olahraga  dan  musium.  Sebagai  pencinta seni,  ada  yang menarik  dan tak bisa dilewatkan.  Apakah itu?   ya  patung.  Ada patung   yang  berdiri kokoh.  Patung Pangeran Diponegoro.

IMG_7338

Patung tersebut  merupakan simbol  perlawanan  Bangsa Indonesia  melawan  penjajah Belanda.  Patung  Diponegoro  adalah  patung   yang berdiri kokoh  seolah mengawal  dan menjaga  keberadaan  Monas.  Diponegoro  adalah  pahlawan bangsa.  Pengorbanannya   untuk  Bangsa ini  sangat  besar. Perjuangan  Diponegoro  adalah  kisah  perlawanan di  Jogyakarta.  Diponegoro  ditangkap Belanda   dan dikirim  ke Batavia.  Dari Batavia lalu dikirim ke Benteng Amterdam   di Manado  lalu  dipindahkan lagi ke benteng Rotterdam di Makassar.

Pangeran Diponegoro  putra sulung Hamengkubuwana III,  Raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta.  Ibunya bernama R.A. Mangkarawati,  adalah  garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.

Menyadari dirinya  sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak harapan sang Ayah, Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja . Ia menolak karena ibunya  bukanlah permaisuri. Diponegoro mempunyai 3 orang istri: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.

Diponegoro  lebih memilih kehidupan  yang merakyat.  Lebih fokus pad a kehidupan keagamaan.  Ia  tinggal di Tegalrejo , tempat tinggal eyang buyut putrinya, Permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di Keraton.

Pemberontakannya terhadap Keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V (usia 3 tahun ketika itu), sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.

Saat  pembuatan jalan  ke arah Muntilan,  dimana   rute jalan yang  dipilih  Belanda  melintasi makam leluhur  Pangeran Diponegoro.  Pangeran  Diponegoro  tidak  terima  dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.  Perang  meletus  selama  lima tahun. Belanda  mengalami banyak kerugian  termasuk  korban jiwa.

Pangeran Diponegoro   adalah  pahlawan. Jasanya  besar. Setelah  ditangkap Belanda,  Pangeran Diponegoro   di kirim ke Menado  dan terakhir  masa hidupnya berakhir di  Makassar.  Pada tanggal 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di kampung Jawa Makassar.

Monas dan Hutan Dalam Kota (5)

Tak ada habisnya  mengupas tentang  Jantung Kota Jakarta. Monas menyediakan berbagai fasilitas dan kindahan. Bagi pencinta   atau  pelukis  yang berkecimpung dalam bidang Art Botanica,  Monas  adalah surga.  Di  are  yang  luasnya  5 hektar ini  terdapat aneka  tumbuhan.

Keindahan tumbuhan  dan taman bunga  dapat dijadikan obyek lukis para pencinta  Art Botanica.  Naman naman  bunga tersebut  adalah: Bunga Kembang Sepatu,   bunga Allamanda,  Asoka,  Aster,  Chirocy,  Gladiol, Cosmos, Hebras, Kertas, Jepun  dan aneka jenis bunga lainnya.

Koleksi  bunga tersebut  sangat  cantik dan terawat dengan baik.   Sayang kalau  kedatangan  anda ke  Monas  hanya  befoto  selfi   dengan latar belakang  Monumen Nasional  atau  melihat musium  saja.  Sebagai  pencinta   seni  aliran Art Botanica   tak  perlu jauh jauh  mencari  model untuk di lukis.  Monas  telah  menyediakan.  Tempat  yang  bersih dan sangat luas.

Monas dan Hutan Dalam Kota (4)

Apa lagi yang bisa  disaksikan  di Monas. Ternyata  banyak alternatif  atau  pilihan bagi pengunjung. Di bagian selatan Monas terdapat  Rusa Tutul b di  Taman Rusa. Taman ini diresmikan pada  5 Juni 2003  silam  di era  Presiden Megawati Soekarno Putri.  Keberadaan Rusa ini adalah gagasan  Gubernur  Jakarta saat dijabat oleh Sotiyoso.

Pengunjung  yang  ingin menyaksikan  rusa tutul  dapat berinteraksi dengan hewan ini. Dapat memberikan  makanan  seperti kacang panjang, wortel atau buncis. Dilarang memberikan makanan sembarangan.  Jumlah  Rusa ada puluhan. Awalnya  didatangkan  11 ekor. Kini sudah berjumlah puluhan.

Taman Rusa ini dikelilingi pagar.  Berfungsi sebagai  pemisah dan sekaligus untuk penjagaan. Pada  bagian dalam  kebun, terdapat  kolam batu yang difungsikan sebagai tempat air minum atau  mandi rusa. Kolam ini di  desain landai,  luas  100×200 meter dan dihiasi teratai berwarna merah dan putih.  Jembatan dibangun untuk memudahkan rusa pindah tempat yang dibatasi oleh saluran air.   Monas memang ok guys.

Monas dan Hutan Dalam Kota (3)

Warga  Jakarta  sudah tak  asing lagi dengan rutinitas  yang  padat.  Jalan raya yang terkanal dengan  macet. Jumlah kendaraan yang  terus bertumbuh.  Penduduka Kota makin padat dengan kehadiran pekerja  yang  sejatinya berdomisili di perbatasan seperti Bogor, Bekasi, Tangerang  namun  berkantor  di Ibu Kota Jakarta.    Kota Jakarta  adalah  kota terpadat nomor  9 dunia.

Sebagai kota padat.  Pekerjaan  yang tidak mati.  Aktifitas   terus  berlangsung dua puluh empat jam.  Jutaan  manusia  melakukan aktivitas di ibu kota.  Pekerjaan seolah tidak ada habisnya.  Persaingan   yang terus bertumbuh memaksa  para pimpinan  untuk kreatif  agar tidak  dilibas oleh perubahan.  Kerja  keras  saja  tidak cukup. Kerja  cerdas  juga harus.

Bagimana menyikapi  kondisi tersebut.  Beberapa perusahaan  yang sudah  mapan  melakukan  employee  engagement.  Pimpinan  perusahaan  menyediakan fasilitas di tempat kerja bagi karyawan.  karyawan dibuat bahagia. Sarana  olahraga diberikan seperti fasilitas  basket,  karaoke,  sarana ibadah,  sarana  untuk  aktifitas sosial.  Intinya  akryawan harus  dibuat bahagia.

Tidak semua  perusahaan bisa menyediakan fasilitas.  Perusahaan  kaya yang baik  bisa saja menjaga aset (SDM) mereka  agar tidak loncat ke lain  perusahaan.  Karena  aset yang  mahal sejatinya bukan  kantor yang mewah,  fasilitas kantor yang lengkap,  teknologi yang  kekinian.  Aset  terpenting  bagi perusahaan adalah  Sumber Daya Manusia  yang  kompeten dan memiliki etos kerja serta karakter  yang baik.

Nah bagi  pekerja  yang tidak seberuntung  dengan pekerja  yang berkantor di  perusahaan  yang sudah menyediakan fasilitas pekerja  dengan baik. Jangan  berkecil hati.  Ada  banyak sarana untuk melepas  stress  karena  pekerjaan.  Jangan  hanya terpaku pada  fasilitas di sekitar kantor. kalau jeli  fasilitas  gratis  bisa digunakan dengan  sebagai alternatif.

Di jantung ibu kota Jakarta terdapat Monas.  Di  area ini  terdapat  sejumlah sarana untuk pelepasan  stress.  Dalam manajemen stress   ada banyak  cara  yang bisa dipakai. Mulai dari terapi  gerak (olahraga), terapi  musik dan  tari,  Terapi  seni rupa, terapi dengan aroma, terapi dengan menulis.

IMG_7325

Ada   track yang bagus  di  area monas.  Jalan  setapak  yang dipasang bebatuan.  Jalan tersebut  seolah menjadi  alat pijat. Ada  beberapa  level.  Pengunjung Monas  banyak  yang  memakai terapi  jalan ini.  Sambil melepas  sepatu, mereka berjalan  di atas bebatuan yang tersusun rapi. Ada yang jalan  sambil merintih, mungkin  mengidap  sakit tertentu  sehingga  tak kuat  berjalan. Namun yang sehat  terlihat santai saja  melewati  track  ini.

IMG_7213

Kolam  ikan  dan  air  yang mengalir  juga menjadi  terapi yang bagus.  Beberapa pengunjung   tidak hanya  duduk di sekitar kolam, mereka juga  melakukan foto selfi. pemandangannya bagus.

Monas dan Hutan Dalam Kota (2)

Tak membosankan  melakukan  pengamatan  burung  di sekitar Monas.  Tumbuhan telah memberikan  banyak makanan. Tak ada  gangguan  dari pengunjung membuat  burung  bisa  berkembang.

Di tengah  padatnya  pemukiman. Memaksa  hutan  berubah menjadi area perumahan, pertokoan dan perkantoran.  Habitat  burung pun  tergeser.  Simbiosis  mutualisme tidak bisa berlangsung.  Kemanakah perginya  burung tersebut.  Migrasi. Burung  akan mencari  tempat yang menyediakan  sumber makanan.  Tak adanya  sumber makanan akan  memaksa  kawanan  burung berpindah tempat  ke- daerah  yang  masih  asli.

Kekayaan  hewani  negara  ini  sangat  kaya.  Indonesia masih memiliki banyak hewan langka  yang dilindungi seperti burung cendrawasih,  komodo, harimau,  orang utan, gajah, badak.  Keberadaan  hewan – hewan tersebut  hanya  bisa di temukan di  Indonesia.

Berdasarkan catatan  kekayaan Indonesia   saat ini masih  terdapat :

  1. Mamalia (lebih dari 500 jenis)
  2. Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)
  3. Reptil (lebih dari 600 jenis)
  4. Burung (lebih dari 1.500 jenis)
  5. Amfibi (lebih dari 250 jenis)

Ini  wajib disyukuri. Negara lain tidak memiliki  aneka hayati seperti di atas.  Lindungi flora dan fauna  Indonesia.

Monas dan Hutan Dalam Kota

Kawasan Monas  (Monumen Nasional)  adalah ikon kota Jakarta.   Jantungnya  Jakarta.  Monas  adalah simbol  kegigihan melawan  penjajah Belanda.  Berdiri pada tahun  1961 dan rampung  pada tahun 12 Juli  1975.  Tinggi  Monas  132 meter. Arsiteknya adalah  Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono.  Di  Monumen ini terdapat museum  perjuangan  bangsa Indonesia  merebut kemerdekaan, relief,   patung    ,  sarana olahraga ( running track,  lapangan  futsal outdoor, basket).  Terdapat  kolam dan  beberapa   patung, salah satunya Patung Diponegoro.

Kini  Monas  semakin  hijau.  Pohon  yang  mengelilingi  Monumen ini  terlihat  hijau dan tumbuh dengan  subur.  Perawatan  tiada henti. Seorang petugas  kebersihan yang  melakukan perawatan terhadap  tanaman saat itu baru saja  menghidupkan  mesin  penyemprot  air  untuk menyirami  rumput  kawasan monas.  Petugas  yang  terlihat 50- an tahun  tersebut mengatakan jadwal  tugasnya  melakukan  kebersihan  dimulau dari pagi  hari hingga sore.  Ia  memastikan tidak ada  daun – daun  yang  tertinggal. Bersih adalah target utama.

Sejak  terpilihnya  gubernur  Anies,  kegiatan  makin ramai.  Kawat yang dulu  dipasang di  area  rumput  sudah di lepas.  Jam  berkunjung tak lagi dibatasi. Pengunjung bisa menikmati  area Monas hingga  tengah malam.

Banyak  kegiatan  yang  bisa didapat di area ini.  Sebagai penggemar  fotografi,  saya lebih senang  di area yang banyak terdapat pohon. Pohon  menyediakan  makanan  bagi  burung.  Udara sejuk dan rindangnya  pohon membuat betah berada di sana.  Terdapat kursi untuk istrahat,  batu pijakan untuk  refleksi,  dan  juga tersedia  kolam  air  yang berisi  ikan.  Menurut  saya  jauh lebih  enak berada di bawah  rindangnya  pepohonan   karena  tersedianya  oksigen  yang  melimpah.  Cocok  untuk  relaksasi.  Beberapa pengunjung  malah  tertidur  di  bawah  rindangnya  pepophonan.

Saat  hunting  foto,  saya berjumpa  beberapa fotografer   yang spesialis  memotret  alam.  Saya  pun tak menyia -nyiakan kesempatan  ketika  kawanan burung  mencari makan lalu terbang membelah   udara  Monas.  Aneka  jenis  burung  asyik  bermain   dari ranting  ke ranting.

IMG_8556IMG_8557IMG_8554IMG_8558

Beberapa  burung merpati  mencari makan di sela rumput.  Saat  terbang  bersamaan   menampakkan  pemandangan  yang  seru.  Burung merpati  menemukan surganya  di  Monas.

 

Tidak Sekadar Menjual

Suatu hari  sepulang bekerja  saya kedatangan sahabat  yang sudah lama  tidak  bertemu.  Sebut namanya  Bagus.   Dulu  Bagus  sering  berdiskusi dengan saya.   Ia pendengar  yang setia.  Rajin  bertanaya. Kalau saya  baru mengikuti  sebuah pelatihan,  Bagus dengan semangat  datang  minta dijelaskan  garis besar  pelatihan yang saya ikuti. Terjadi proses  pertukaran  pesan. Lainnya

Pekerja Migran Indonesia

Delapan tahun lalu   tepatnya  April 2012  saya punya  pengalaman  meliput  kehidupan TKI  di Johor Baru  Malaysia. Sekarang  istilah TKI  atau Tenaga Kerja Indonesia  seolah  mengandung  stigma.  UU No 18 tahun 2017    telah  menggantikan nama  TKI menjadi  Pekerja Migran Indonesia. Saat itu  saya  ikut mendampingi  sahabat  saat  mengantar  Pekerja Migran Indonesia  yang akan bekerja  di Ciba Vision.  Perjalanan  menggunakan kapal   ferry  dari pelabuhan  Batam Center menuju  Stulang  Laut.    Setelah  melewati  pintu imigrasi dilanjutkan dengan  mengendarai bus  ke  dormitory  yang  telah disediakan.  Dormitory  berlokasi  di  dekat kawasan Industri Tanjung Pelepas. Perjalanan  yang  sebenarnya  menyenangkan. Karena  para  Pekerja Migran Indonesia  yang dalam hal ini  adalah pekerja antar  negara  (AKAN)   melewati semua prosedur  dengan  lengkap.  Perjalanan  yang sungguh  menyenangkan.  Berbeda sekali dengan  cerita miris    di media   tentang  perjalanan illegal Pekerja Migran Indonesia  ke luar negeri  yang berakhir  dengan penangkapan  atau  kecelakaan  di tengah laut. Lainnya

Urbanisasi

Kemana  perginya penduduk  di pedesaan  setelah  menyelesaikan pendidikan  bangku sekolah setingkat  SMA.  Ada  yang tetap bertahan menjadi petani, nelayan atau pedagang. Mayoritas merantau ke luar desa mengejar cita cita.  Lainnya

Seniman Melarat Sebuah Mitos

Seorang penulis  terkenal di jamannya  dan berpengaruh. Namanya  Hendri Murger. Pada  bulan Januari 1861 meninggal dunia.  Usia masih kategori  muda. 39 tahun.  Tapi  jatah   waktunya  sudah end. Tuhan memanggilnya.  Ketika itu Hendri  Sudah mencapai puncak  karirnya sebagai penulis.  Sebelum meninggal   teman temannya  memberi bantuan uang  untuk membantu biaya perawatan.  Saat sakit  ia dalam kondisi miskin  kere. Lainnya

Antara Juru Bicara Presiden dan Tim Medsos Istana

Jaman  Presiden  Soeharto adalah   jaman di mana media massa elektronik  khsusunya  Televisi menjadi  sarana yang  paling vital untuk mendapatkan informasi  dari istana negara. Ada   jumpa pers  yang  diburu  para wartawan  untuk  mendapatkan   informasi  resmi dari  pemerintah.  Sumber informasi     yang dikeluarkan oleh istana negara  disampaikan  oleh  Pembantu Presiden.  Waktu itu  Harmoko  adalah  Menteri  Penerangan  yang  paling sering   menyampaikan   siaran pers   atau jumpa pers. Lainnya

Perubahan

Dulu kita kenal  IQ, EQ, SQ, EQ,   kini  ada  Kecerdasan Buatan. Maksudnya?  ya  manusia  sudah bisa membuat  robot   yang  bisa menggantikan  tugas manusia. Itulah Kecerdasan  Buatan. Lainnya

Previous Older Entries